Senin, 13 Agustus 2012

Labirint

Karakter seseorang seperti labirint, saat kita salah belok bisa saja belokan itu penuh dengan jebakan yang mematikan. Pertama kali mengenalmu, kupikir aku tahu sedikit tentang karaktermu. Lalu aku membuat gambaran yang keren tentang dirimu, Great Ekspectation. Warna yang indah dan solid. Lalu seiring waktu, pintu labirin yang indah yang kulewati mulai memasuki lorong bercabang cabang yang membingunkan. Janji itu seperti buket bunga yang ada ditangan dan siap diberikan pada seseorang. Aku melihatmu memegangnya dan menghadap padaku. Aku lalu menyadari gambaran yang kubuat tentang dirimu agak terlalu bagus. Kecewa sekali saat ternyata kenyataan begitu berbeda. Karakter yang kukagumi itu entah sebenarnya dimana. Lalu kau memilih gadis itu, gadis yang mengatakan kalau diriku hanya bayangan dan tak akan jadi kenyataan. Yang bikin sakit hati adalah bagaimana bisa aku salah menilai seseorang.. ^^ Lalu saat akhirnya aku keluar dari labirint itu, aku duduk diam memperhatikanmu memberikan semua buket bunga yang ada di tanganmu pada gadis itu. Aku menoleh kesamping, kulihat Tuhan Yesus duduk disampingku menemaniku. Heran sekali saat melihatnya tersenyum padaku. Lalu aku bertanya, "Apa aku sudah melakukannya dengan baik ?" Dia menjawab, "Sabarlah" Tak ada yang bisa kulakukan kecuali ikut tersenyum dengannya. "Tidak dilihat itu menyakitkan, tapi dilupakan lebih menyakitkan" kataku. "Tapi sekarang yang harus dilihat dan diingatnya adalah gadis yang ada di depannya itu" begitu kata Tuhan Yesus, "Bukankan menurutmu cowok yang paling keren adalah cowok yang setia?" ^____^ "Aku mencintai mereka, tapi bukan berarti Aku tidak mencintaimu, Aku juga mencintaimu" kataNya, lalu Dia menepuk nepuk kepalaku.. Itu seperti healing, armorku yang agak robek setelah melewati labirint itu jadi balik durabilitinya karena tepukan itu. "Jadi selanjutnya labirint yang mana?" "Sabarlah!!" "Jangan kemana mana, lihat lah aku" kataku padaNya "Aku ada disini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar