Senin, 15 Februari 2010

Pengisi Waktu Luang

Pengisi waktu luang,seperti itulah arti saya bagi orang lain yang kadang-kadang terpikir olehku. Terutama buat cowok. Meskipun kadng-kadang ingin didengar, saya lumayan bisa jadi pendengar yang baik.
Saya rasa karena cara berpikir saya mungkin sedikit berbeda, makanya mereka jadi bisa sedikit teralih dari hal-hal yang membebani pikiran mereka saat bicara dengan saya.
Masalahnya saya mudah menyukai seseorang yang bersikap baik pada saya. Dan kalau orang itu benar-benar menarik menurut saya, saya jadi berharap lebih dari sekedar teman.
Sampai akhirnya orang itu bertemu gadis lain yang lebih menarik. Dan karena dia tidak bosan lagi, dia berpikir kalau pikiran dan perasaan saya jadi membebaninya. Karena orang itu merasa sudah cukup, dia berhenti berteman dengan saya.

Sebenarnya saya bisa mengerti perasaan orang itu. Ikatan yang ada di dunia ini begitu rapuh, seseorang perlu ada di dunia yang sama untuk tetap bisa terhubung dengan orang yang disukainya.

Duniaku terhubungkan oleh gambar , buku, film, digital art.Sulit bagi saya untuk bisa terhubung dengan dunia lain seperti, olahraga, kesehatan, atau pendidikan.
Padahal dalam duniaku sendiri ikatan itu jauh lebih rapuh lagi.
Saya sedikit sekali melepaskan energi kepada dunia ini. Jadi kalau dunia tidak memberi balasan itu karena saya tidak cukup memberi.

Karena itu saya tidak punya hak untuk marah pada orang yang menganggap saya sebagai pengisi waktu luang. Karena saya rasa saat ini energi yang bisa saya berikan kepada dunia adalah sebagai pengisi waktu luang bagi seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar